Data data Musik

Data data Musik

AKOR

Akor merupakan satuan nada yang dibunyikan secara serentak dan berfungsi mengiringi lagu, memainkan musik, serta improvisasi. Akor berjumlah ratusan atau bahkan ribuan, mulai dari bentuk C – E – F – G – A – B yang sering dijadikan sebagai akor dasar lagu, sampai akor-akor dominan, seperti CM7 – C7-9 – C13-9 – Dm7-9 – Dm11+5 – Dm11-5+9. Namun, akor-akor dominan tersebut jarang sekali digunakan untuk mengiringi lagu, memainkan musik, maupun membuat karya musik.

Lagu dengan irama pop, rock, keroncong, dangdut, dan klasik, biasanya diiringi oleh putaran akor C – F – Dm – G – Am – E atau A – A7 – D7 – E7.

Lagu-lagu standar jazz biasanya menggunakan akor dominan CM7 – Dm7 – FM7 – G7, dsb. Itupun tidak semua akor dominan digunakan.

Lalu, digunakan untuk apa akor-akor dominan yang jumlahnya banyak tersebut? Mestinya, semua jenis akor dominan apapun dapat digunakan untuk mengiringi berbagai jenis irama musik jika kita mengetahui cara merangkainya atau memadukan dari satu jenis akor dengan jenis akor lainnya. Dari hasil penggabungan tersebut akan melengkapi putaran akor dasar untuk mengiringi berbagai jenis karya musik. Putaran akor dasar lagu yang paling sederhana sekalipun jika dipadukan akan menghasilkan komposisi musik dalam gubahan (arransemen) baru yang akan terdengar indah, ekspresif, harmonis, dan progresif. Salah satu cara menggunakan akor-akor dominan tersebut adalah digunakan sebagai jembatan akor (bridge chord) atau penghubung akor.

JEMBATAN AKOR (BRIDGE CHORD) ATAU PENGHUBUNG AKOR

Jembatan akor merupakan akor-akor yang menghubungkan satu akor (akor pertama) ke akor berikutnya (akor yang dituju). Jembatan akor berfungsi sebagai pelengkap dan penghias putaran akor dasar lagu, sehingga lagu-lagu yang menggunakan jembatan akor akan terdengar harmonis dan progresif. Akor-akor dominan dapat berfungsi menjadi jembatan akor jika akor pertama yang dihubungkan ke akor yang dituju memiliki pergeseran setengah nada, baik naik maupun turun (descending-ascending substitusi progress).

Untuk menggabungkan akor tidaklah mudah, dibutuhkan ketelitian, kecermatan, dan penguasaan harmoni dalam memilih akor-akor yang dapat digabungkan atau sebaliknya. Dengan kata lain, akor-akor mana saja yang memiliki struktur notasi yang cocok dari akor sebelumnya untuk digabungkan ke akor yang akan dituju.

Teknik menyisipkan setengah nada ini dikenal dengan istilah non chordal tone.

Contoh:

 Akor Pertama        Jembatan Akor        Akor yang dituju                                
    CM7 		A7-9 			Dm7            	    
     C 	                  A 	                 D
     E 		         Cis 			 C
     G 		          G                      F
     B ---------------->  Bes ------------------>  A
                     Turun 1/2 nada

PEMBENTUKAN AKOR

Nama Akor
• CM disebut C Mayor
• Cm disebut C minor
• Cdim disebut C Diminished
• C7 disebut C Dominan Septime 7
• Caug disebut C Augmented
Keterangan: akor dominan 7 merupakan akor-akor yang dapat dikembangkan
menjadi dominan 9 – 11 – 13.

Hubungan Akor dengan Akor Lainnya

• C – F – G
• A – D – E
• D – G – A
• G – C – C
• F – Bes – C

Hubungan Pararel dari Akor Mayor ke Akor Minor

• C pararel dengan Am
• D pararel dengan Bm
• G pararel dengan Em
• F pararel dengan Dm
• A pararel dengan Fism

ISTILAH DALAM AKOR

Akor (Chord), merupakan kumpulan beberapa nada yang dibunyikan secara serentak.

Progressive Chord, merupakan putaran akor atau pergerakan dari satu akor ke akor berikutnya dalam rancangan konsep harmoni.

Chording, merupakah bunyi intonasi akor penuh pada kelompok musik.

Chord Number, merupakan istilah untuk kedudukan akor.

Chord Symbol, merupakan Lambang penulisan akor dalam partitur lagu.

Close Harmoni, merupakan cara memainkan pergerakan akor dengan memisahkan nada demi nada secara berurutan.

Mystic Chord, merupakan rangkaian akor yang berjarak empat notasi.

Concord, merupakan bunyi akor yang enak didengar.

Transposisi, merupakan perpindahan akor dasar Lagu.

Cadence, merupakan pengakhiran jalur akor.

Discord, merupakan akor-akor dissonant atau bunyi-bunyi yang tidak enak didengar.

Resolusi, merupakan pergerakan akor dari discord menjadi concord.

Non Chordal Tone, nmrupakan nada sisipan yang menjadi penghubung di antara 2 akor yang dimainkan.

Arpeggio, merupakan teknik memainkan nada secara berurutan.

Augmented, merupakan pengembangan jarak dalam satu interval.

Diminished, merupakan pengurangan jarak nada.

Perfect Cadence, merupakan pengakhiran akor Lagu dari dominan ke tonik (full close).

Imperfect Cadence, merupakan pengakhiran akor Lagu dari tonik ke dominan (half close).

Phirygian Cadence, merupakan pengakhiran akor lagu yang jatuh pada tonik diakhiri oleh nada ke-3 dalam akor.

Interrupted Cadence, merupakan pengakhiran akor Lagu yang terputus dari dominan ke subdominan sebagai substitusi mencapai tonik.

Tierce De Picardie, merupakan pengakhiran akor lagu dari minor menjadi mayor.

sumber : http://gema.sabda.org/akor_dan_jembatan_akor_dalam_permainan_keyboard

Musik

Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam:

  • Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar
  • Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
  • Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik

Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali.

Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.

Aliran-aliran musik

Berikut adalah daftar aliran/genre utama dalam musik. Masing-masing genre terbagi lagi menjadi beberapa sub-genre. Pengkategorian musik seperti ini, meskipun kadang-kadang merupakan hal yang subjektif, namun merupakan salah satu ilmu yang dipelajari dan ditetapkan oleh para ahli musik dunia.

Dalam beberapa dasawarsa terakhir, dunia musik mengalami banyak perkembangan. Banyak jenis musik baru yang lahir dan berkembang. Contohnya musik triphop yang merupakan perpaduan antara beat-beat elektronik dengan musik pop yang ringan dan enak didengar. Contoh musisi yang mengusung jenis musik ini adalah Frou Frou, Sneaker Pimps dan Lamb. Ada juga hip-hop rock yang diusung oleh Linkin Park. Belum lagi dance rock dan neo wave rock yang kini sedang in. banyak kelompok musik baru yang berkibar dengan jenis musik ini, antara lain Franz Ferdinand, Bloc Party, The Killers, The Bravery dan masih banyak lagi.

Bahkan sekarang banyak pula grup musik yang mengusung lagu berbahasa daerah dengan irama musik rock, jazz dan blues. Grup musik yang membawa aliran baru ini di Indonesia sudah cukup banyak salah satunya adalah Funk de Java yang mengusung lagu berbahasa Jawa dalam musik rock.

Teori musik

eori musik merupakan cabang ilmu yang menjelaskan unsur-unsur musik. Cabang ilmu ini mencakup pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis maupun menggubah musik, dan keterkaitan antara notasi musik dan pembawaan musik.

Hal-hal yang dipelajari dalam teori musik mencakup misalnya suara, nada, notasi, ritme, melodi, Kontrapun Musik, harmoni, Bentuk Musik, Teori Mencipta Lagu, dlsb.

Suara

Teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan dan bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak pendengarnya. Dalam musik, gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala (Inggris: pitch, yaitu tinggi nada), durasi (berapa lama suara ada), intensitas, dan timbre (warna bunyi).

Nada

Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Perbedaan tala antara dua nada disebut sebagai interval. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Tangga nada yang paling lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor, dan tangga nada pentatonik. Nada dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut. Nada dalam teori musik diatonis barat diidentifikasikan menjadi 12 nada yang masing-masing diberi nama yaitu nada C,D,E,F,G,A dan B. Serta nada-nada kromatis yaitu Cis/Des, Dis/Es, Fis/Ges, Gis/As, dan Ais/Bes.

Ritme

Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan pembedaan durasi).

Notasi

Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Kedua unsur tersebut membentuk paranada, di samping petunjuk-petunjuk nada dasar, tempo, dinamika, dan sebagainya.

Melodi

Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian nada tertinggi dalam akord-akord tersebut).

Melodi terbentuk dari sebuah rangkaian nada secara horisontal. Unit terkecil dari melodi adalah Motif. Motif adalah tiga nada atau lebih yang memiliki maksud atau makna musikal. Gabungan dari Motif adalah Semi Frase, dan gabungan dari Semi Frase adalah Frase (Kalimat). Sebuah Melodi yang paling umum biasanya terdiri dari dua Semi Frase yaitu kalimat tanya (Antisiden) dan kalimat jawab (Konsekuen).

Harmoni

Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan (seperti dalam arpeggio). Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akord.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_musik

 

Tinggalkan komentar